Kamis, 14 Desember 2017

KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, PASAR MONOPOLI, PASAR OLIGOPOLI, DAN PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

A. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 
     1. KESEIMBANGAN JANKA PENDEK            
                 Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variable (VC) adalah sama 
     dengan permintyaan total (TR), atau biaya variabel rata - rata (AVC) sama dengan harga.
     Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum 
     atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss),  

pada diagram di atas menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q*
     
2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG 
               
 Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal. Perusahaan juga dituntut agar tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam produksi. tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk - keluar karena laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat  pengambilan yang sama. Perusahaan juga tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC            
    
Diagram di atas menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga P0 dan jumlah output Q0. diagram ke-dua juga menunjukkan perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC, dan LMC berpotongan disatu titik , yaitu titik E

B. PASAR MONOPOLI
   
1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
               
 Perusahaan Monopoli adalah penentu harga, karna merupakan penjual tunggal produk yang tidak memiliki Subsitusi. Kurva permintaannya (D) adalah memiliki kemiringan negatif. Kurva MR akan berada di bawah kurva D. Tingkat output paling menguntungkan adalah pada saat MR = MC, penentuan harga terbaik dicapai pada saat  P > MR dimana

  P = ATC, tingkat harga  dan output terbaik
           P > ATC , keuntungan                                              
           P < ATC , kerugian
    
  

 2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
                 
Dalam jangka panjang semua input dan biaya produksi adalah variabel. Tingkat output terbaik adalah pada saat P = LMC, skala pabrik yang optimum adalah saat kurva SATC bersinggungan dengan LAC pada tingkat output terbaiknya. Perusahaan Monopoli dapat menikmati laba ekonomis dalam jangka panjang, karena dapat menghalangi masuknya pemain baru keindustri, karenanya perusahaan tidak perlu berproduksi pada titik terendah LAC




C. OLIGOPOLI
   
1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
               
Ekuilibrium pasar tercapai bila volume output yang ditawarkan seluruh produsen di pasar sama dengan volume output yang dibutuhkan oleh seluruh konsumen.
   
2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG

Keseimbangan jangka panjang Pasar Oligopoli dapat menyebabkan efek yang merugikan seperti :  
                 - P > MC dan karenanya terdapat infensiensi alokasi sumber daya ekonomi ke perusahaan-perusahaan dalam industri oligopolistik
                 - Perusahaan-perusahaan Oligopoli biasanya tidak berproduksi pada titik terendah kurva LAC 
                 - Ketika Oligopoli memproduksi produk yang terdiferensi , terlalu banyak biaya yang dibuang untuk iklan dan perubahan model.
   
D. PASAR MONOPOLISTIK
     
1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
                 
Keseimbangan jangka pendek pada pasar Monopolistik hampir sama dengan pasar Monopoli
     akan tetapi Kurva D pada pasar Monopolistik lebih Elastis

     
2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
                 
Dalam jangka panjang, semua perusahaan Monopolistik hanya mencapai titik impas dan berproduksi pada bagian kurva LAC yang memiliki kemiringan negatif. Jika perusahaan dalam persaingan Monopolistik memperoleh laba dalam jangka pendek, akan lebih banyak perusahaanyang akan masuk ke      pasar dalam jangka panjang, sehingga titik keseimbangan pindah ke titik LAC





DISKRIMINASI HARGA PADA PASAR MONOPOLI 

A. PENEGRTIAN
     
     Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya. ( William A. McEACHERN : 2001 : 149 ).

B. TERJADINYA DISKRIMINASI HARGA
     
          Diskriminasi harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang sama karena alasan yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga mencerminkan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 45 )
Syarat-syarat terjadinya diskriminasi harga :
a. Jika monopolis mampu memisah-misahkan pasar Apabila monopolis dapat memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan membeli di pasar yang memiliki harga rendah, yang lama kelamaan akan menaikkan harga dan menjualnya di pasar yang memiliki harga tinggi, ysng selanjutnya akan menurunkan harga . Sehingga harga dalam kedua pasar tersebut menjadi sama.
         b. Elastisitas permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda di antara kedua pasar supaya diskriminasi harga tersebut mengunt  ( Ida Nuraini,SE.,M.si. : 2001 : 97 )
      Perusahan monopoli yang ingin mendapatkan laba maksimun harus menjual barang pada tiap pasar sesuaidengan MC = MR untuk masing-masing pasar. Praktek ini dapat menimbulkan berbedanya harga jual di kedua pasar. bila kedua pasar dapat dipisah-pisahkan ,suatu perusahaan monopoli dapat memaksimumkan labanya dengan menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda di kedua pasar tersebut. Jumlah Output yang akan di jual masing-masing pasar ditentukan MC = MR di masing-masing pasar.Pada gambar terlihat bahwa pasar yang memiliki permintaan lebih inelastic dikenai harga yang lebih tinggi.Terlihat juga kurva-kurva MR nya di gambarkan berlawanan arah, tetapi tetap dengan sumbu vertical yang sama. Anggap bahwa biaya marjinal konstan untuk semua level output. Perusahaan monopoli yang menginginkan laba maksimum akan menjual output sebesar Qpada pasar pertama. ( saat MC = MR1 ), dan menjual sebesar Q2 pada pasar kedua ( saat MC = MR2 ), dengan harga jual masing-masing P1 di pasar 1 dan P2 di pasar 2.
      Terlihat pada gambaran di atas bahwa konsumen yang mempunyai permintaan yang lebih inelastis ( pasar 1 ) dikenakan harga yang lebih tinggi dari pada pasar yang permintaannya lebih elastis ( pasar 2 ).Dengan kata lain, perusahaan monopoli yang melakukan praktek diskriminasi harga akan menetapkan harga yang lebih tinggi pada pasar yang kurang responsive dari pada pasar yang lebih responsive, yang dincerminkan oleh elastisitas permintaan di kedua pasar.  ( Walter Nicholson : 1999 : 349 ).
      Mengapa monopoli melaksanakan sistem diskriminasi harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada tidak melaksanakan sistem diskriminasi harga ?Karena dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli :
1. Memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan tersebut. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
2. Pembeli yang berbeda mau membayar jumlah –jumlah yang berbeda untuk komoditi yang sama. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
3. Seorang pembeli mau membayar jumlah yang berbeda untuk barang yang berbeda dari komoditi yang sama. . ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
4. Output dalam diskriminassi harga akan lebih tinggi dari pada tidak melakukan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
5. Dalam sebarang tingkat keluaran tertentu, system diskriminasi harga yang paling menguntungkan akan memberikan pendapatan total lebih tinggi bagi perusahaan dari pada tidak melakukan diskriminasi harga yang hanya memaksimalkan laba. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
6. Dapat memperluas pembeli.
7. Dapat menekan biaya ( cost ) per unit untuk menghasilkan Output.
    JENIS-JENIS DISKRIMINASI HARGA
    Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
                         1. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga ( Third degree price discrimination)
     Jika monopolist menetapkan adanya 2 harga yang berbeda pada 2 segmen pasar yang berbeda.Q/t
        2.Diskriminasi Harga Derajat Kedua ( Second degree price discrimination )
           Jika monopolist menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen pasarnyaan
        3.Diskriminasi Harga Derajat Pertama ( First degree price discrimination )Jika monopolistberhasilmenetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.

















Kamis, 19 Oktober 2017

Tugas Ekonomi dan Manajemen

Peranan Pemerintah dalam Perekonomian
                   
Peranan pemerintah dalam suatu Negara sangat penting terutama dalam bidang ekonomi, karena tidak ada satupun Negara yang menyelenggarakan kegiatan perekonomian tanpa melimbatkan pemerintah. Kalau diibaratkan rumah tangga, maka pemerintah adalah kepala rumah tangga yang berfungsi sebagai pemimpin yang melakukan upaya agar terjadi keseimbangan ekonomi sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pelaku ekonomi didalamnya yang terdiri dari produsen, konsumen dan lembaga penunjang lain.Menurut Adam Smith, ahli ekonomi kapitalis, mengemukakan teorinya bahwa dalam perekonomian segala sesuatunya akan berjalan sendiri-sendiri menyesuaikan diri menuju kepada keseimbangan menurut mekanisme pasar. Tarik-menarik kekuatan dalam sistem perekonomian itu seperti dikendalikan oleh “the invisible hand”, sehingga dengan demikian tidak memerlukan begitu banyak campur tangan pemerintah. Maka menurut Adam Smith peranan pemerintah hanya meliputi tiga fungsi saja, yaitu:
1.     Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri
2.     Menyelenggarakan peradilan
3.     Menyediakan barang-barang yang tidak bisa disediakan oleh swasta
Dalam ekonomi modern saat ini, peran pemerintah dalam perekonomian yaitu
1.     Menentukan dan menerapkan dasar hukum yang melandasi suatu sistem perekonomian
2.     Menentukan besaran subsidi maupun pajak
3.     Memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit, lembaga penjamin simpanan atau asuransi
4.     Membeli komoditas tertentu termasuk yang diproduksi oleh perusahaan swasta
5.     Menyelenggarakan sistem jaminan sosial seperti memelihara anak-anak terlantau atau fakir miskin
6.     Menentukan seberapa besar sumber daya yang dimiliki untuk digunakan memproduksi barang-barang publik maupun barang-barang individu
7.     Berperan sebagai stabilisator agar perekonomial berjalan normal dan stabil. Jika terjadi permasalahan di satu sektor harus dijaga agar tidak merembet ke sektor lain.
8.     Di sektor fiskal, pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk penggalangan sumber dana dari dalam negeri terutama melalui kegiatan perpajakan.
9.     Sedangkan di sektor moneter, pemerintah akan memelihara kebutuhan jumlah uang beredar dipasaran dan juga menjaga jumlah cadangan devisa yang diperlukan untuk membiayai kegiatan impor dan lalu lintas pertukaran mata uang asing.
Dlam masa sekarang ini, banyaknya perkembangan dan kemajuan akibat semakin majunya teknologi dan banyaknya penemu-penemu baru serta semakin terbukanya perekonomian antar negara, menyebabkan begitu banyak kepentingan yang saling terkait dan berbenturan. Hal ini menyebabkan peran pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur jalannya sistem perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang perekonomian itu dapat ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam sistem perekonomian modern, peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
1.     Peranan alokasi
2.     Peranan distribusi
3.     Peranan stabilisasi


Peranan Alokasi
Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu barang-barang umum atau disebut juga barang publik. Karena dalam sistem perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik tadi. Tidak dapat tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem pasar disebut dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian seperti halnya barang swasta. Contohnya seperti udara bersih, jalan umum, jembatan, dll.
Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barang-barang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu maupun kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat dipuaskan oleh mekanisme pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan, pertahanan dan keamanan, serta keadilan.
Peranan Distribusi
Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi pendapatan dan kekayaan. Tidak mudah bagi pemerintah dalam menjalankan peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan dengan masalah keadilan. Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah terlalu kompleks, sebab keadilan ini merupakan satu masalah yang bisa ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan masalah keadilan ini juga tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri, karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam masyarakat.
Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang kaya dan  rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan miskin. Secara tidak langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran pemerintah, misalnya:pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan tipe sangat sederhana (RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding rumah mewah, untuk golongan pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani, dan lain sebagainya.
Peranan Stabilisasi
Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah dibutuhkan jika terjadi gangguan dalm menstabilkan perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan permintaan/penawaran suatu barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan mengangkibatkan timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti pengangguran, stagflasi, dll
Semua hal-hal yang terkait perekonomian Negara sudah diatur sesuai dengan pasal 33  undang-Undang dasar 1945, yaitu :
1.     Pasal 33 ayat 1 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan
2.     Pasal 33 ayat 2 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3.     Pasal 33 ayat 3 :Bumi, air, udara dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
 Pemerintah sebagai pengatur ekonomi bertugas mengatur badan usaha agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perhujudan peran sebgai pengatur ekonomi dapat dilihat memlalui beberapa peraturan dan kebijakan pemerintah sebagai berikut :
1.     Pemerintah mellui UU No,5 tahun 1999 mengatur larangan praktik monopoli dan persaing tidak sehat. Pada UU ini pemerintah mengatur persaingan usaha yang sehat menjamin adanya kepastian kesampatan berusaha yang sama baik bagi pelaku usaha besar, menengah, kecil.
2.     Melelui UU No, 25 tahun1992 pemerintah mengatur kegiatan koperasi, dlam UU ini diatur segala sesuatu yang berkaitan dengan  koperasi mulai dari tata cara pendirian, kperasi onalisasi, tata cara pembubaran koperasi.
3.     Pemerintah melalui peraturan pemerintah (PP) No,16 tahun1997 mengatur tentang waralaba. PP ini menmgatur segala sesuatu yang berkaitan dengan tata cara penyelenggaraan waralaba.
4.     Pemerintah mengatur pemanfaatan tenaga nuklir PP No,64 tahun 2000 pada PP in di atur tentang segala sesuatu berkaitan dengan pemanfaatan tenaga nuklir, mulai dari perizinan, tata cara pemanfaatan, pengolahan limbah, kewajiban dan penanggung jawab pemegang izin. 



Permintaan dan Penawaran
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

A. Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

B. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

             Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.

3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.

4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.

5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)

1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.









Kurva Statistik dan Faktor yang Mempengaruhi Perekonomian



Kurva permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dan jumlah barang yang diminta. Perubahan pada harga barang itu sendiri akan menyebabkan pergeseran sepanjang kurva permintaan (gambar A) sementara perubahan pada faktor-faktor lain akan menyebabkan pergeseran kurva (gambar B).
Gambar A
Keterangan: pergerakan dari A ke B disebabkan karena penurunan harga yang menyebabkan kuantitas meningkat.
Gambar B

Keterangan: peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan kuantitas yang sama, seseorang akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk barang/jasa yang diminta.

 

 

 

Kurva penawaran

Kurva penwaran adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dengan jumlah barang/ jasa yang ditawarkan. Perubahan harga barang/jasa itu sendiri akan berpengaruh terhadap pergerakan sepanjang kurva penawaran (gambar 1) sementara perubahan pada faktor lain akan berpengaruh terhadap pergeseran kurva permintaan (gambar 2).
Gambar 1

Keterangan: peningkatan harga menyebabkan penawaran meningkat dari A ke B
Gambar 2

Keterangan: Perkiraan peningkatan harga di masa mendatang mengurangi jumlah yang ditawarkan saat ini (dari A ke B).
Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan
Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap jumlah barang/jasa yang diminta. Meskipun demikian, teradapat faktor-faktor lain yang juga berpengaruh. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
§  Harga barang itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan pada hukum permintaan, harga barang/jasa itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah yang diminta.
§  Pendapatan masyarakat
Pada barang normal, peningkatan pendapatan akan meningkatkan jumlah barang/jasa yang diminta. Namun pada barang inferior (misalnya nasi jagung), peningkatan pendapatan justru akan mengurangi jumlah barang/jasa yang diminta.
§  Intensitas kebutuhan
Semakin penting barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan seseorang maka jumlah permintaannya akan semakin meningkat. Misalnya permintaan payung di kala hujan akan lebih tinggi dibandingkan saat tidak hujan.
§  Jumlah penduduk
Semakin besar jumlah penduduk di suatu negara maka semkain besar permintaannya terhadap barang/jasa.
§  Selera
Peningkatan selera pada satu jenis barang/jasa akan meningkatkan permintaan terhadap barang/jasa tersebut dibandingkan dengan jenis barang/jasa lain. Misalnya permintaan terhadap tiket konser artis Korea meningkat akhir-akhir ini karena meningkatnya kegemaran remaja Indonesia terhadap artis-artis tersebut.
§  Barang pengganti
Ketersediaan barang pengganti berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Ketika harga teh meningkat, masyarakat yang menganggap kopi adalah barang substitusi dari teh akan mengalihkan pembeliaannya ke kopi sehingga permintaan kopi akan meningkat.
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:
Selain harga barang itu sendiri, beberapa faktor lain yang memengaruhi permintaan adalah:
§  Biaya produksi
Tinggi rendahnya biaya produksi berpengaruh terhadap kemampuan produksi dan harga jual barang, sehingga berpengaruh terhadap jumlah penawaran.
§  Teknologi
Semakin mutakhir teknologi yang digunakan maka produksi semakin efisien sehingga jumlah yang ditawarkan dapat ditingkatkan.
§  Harapan akan harga masa depan
Jika produsen memperkirakan bahwa harga akan naik di masa dewan, maka penwaran saat ini akan dikurangi dan barang/jasa ditimbun untuk dijual di masa depan dengan harapan keuntungan yang diperoleh meningkat.







Ceiling Price dan Floor Price


Harga Tertinggi (Ceiling Price)
Adalah batas maksimum harga penjualan yang harus dipatuhi oleh produsen. Kebijakan penetapan harga maksimum ini bertujuan untuk melindungi konsumen, agar dapat menikmati harga yang tidak terlalu tinggi. Dampak dari kebijakan ini yaitu pemerintah harus menyediakan barang lebih banyak sesuai dengan jumlah permintaan yang ada di masyarakat. Penambahan barang bisa dilakukan dengan memberikan subsidi, mengimpor barang, mengurangi pajak dll.
Pada saat pemerintah menetapkan harga barang (p1) berada diatas harga keseimbangan (p0), menyebabkan :
-Kelebihan jumlah barang yang ditawarkan (excess supply), terlihat dari Q0 menjadi Qs.
-Kekurangan jumlah barang yang diminta (shortage demand), terlihat dari Q0 menjadi Qd.
Contoh= Misal harga tiket bus trans Jakarta pada awalnya adalah Rp. 5000. Kuantitas yang diperjualbelikan dipasar adalah sebanyak 500 tempat duduk. Selanjutnya pemerintah menetapkan harga tertinggi pada tiket bus trans Jakarta sebesar Rp. 4000. Pada tingkat harga ini kuantitas yang diminta oleh konsumen meningkat menjadi 600 tempat duduk, namun tempat duduk yang ditawarkan hanya 450. Oleh karena itu, terdapat kelebihan permintaan sebesar 150 tempat duduk. Untuk mengatasi kelebihan pemintaan ini, pemerintah melakukan penambahan jumlah bis yang beroperasi.
Mengapa price ceiling dapat menyebabkan shortage?
Price ceiling adalah kebijakan untuk menentukan harga suatu barang dibawah harga pasar. Sehingga akan meningkatkan permintaan, tetapi jumlah barang ditawarkan tidak dapat memenuhi tingkat permintaan tersebut. Selisih antara tingkat permintaan yang lebih tinggi dibanding tingkat penawaran inilah yang disebut dengan shortage atau surplus demand. Untuk mangatasi keadaan shortage ini pemerintah dapat melakukan kebijakan seperti operasi pasar,memberikan subsidi produsen,megurangi pajak dan impor barang agar jumlah barang meningkat dan permintaan dapat terpenuhi pada tingkat harga eceran terendah.



Floor Price
Adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan. Penetapan harga dasar ini bertujuan untuk melindungi produsen. Dampak yang terjadi dalam keseimbangan pasar akibat dari penetapan harga minimum tersebut adalah:
-Terjadi excess supply (kelebihan penawaran), Qs>Qd,
-Di sisi lain menimbulkan shortage demand (kekurangan permintaan)
Contoh= Misal harga gula per kilo pada awalnya adalah Rp. 5000 kuantitas yang diperjualbelikan di pasar adalah 1200 kg. Pemerintah menetapkan harga pembelian terendah sebesar Rp. 6000. Pada tingkat harga ini, kuantitas yang ditawarkan produsen meningkat menjadi 1400 kg, namun kuantitas yang diminta oleh konsumen hanya 1100 kg. Oleh karena itu, terdapat kelebihan penawaran (excess supply) sebesar 300 kg. Untuk mengatasi kelebihan penawaran tersebut, pemerintah biasanya melakukan pembelian langsung kepada para pemasok gula.