A. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1.
KESEIMBANGAN JANKA PENDEK
Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya
variable (VC) adalah sama
dengan permintyaan total (TR), atau
biaya variabel rata - rata (AVC) sama dengan harga.
Perusahaan memproduksi pada saat MR =
MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum
atau dalam kondisi buruk kerugiannya
minimum (minimum loss),
pada diagram di atas
menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q*
2.
KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
Perusahaan harus bekerja
sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan
yang paling optimal. Perusahaan juga dituntut agar tidak mengalami kerugian
(not suffering loss) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam
produksi. tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk - keluar karena laba
nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengambilan
yang sama. Perusahaan juga tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC
Diagram di atas menunjukkan
keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga
P0 dan jumlah output Q0. diagram ke-dua juga menunjukkan perusahaan yang masuk,
akan terjadi penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC, dan LMC
berpotongan disatu titik , yaitu titik E
B. PASAR MONOPOLI
1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
Perusahaan Monopoli adalah penentu harga,
karna merupakan penjual tunggal produk yang tidak memiliki Subsitusi. Kurva
permintaannya (D) adalah memiliki kemiringan negatif. Kurva MR akan berada di
bawah kurva D. Tingkat output paling menguntungkan adalah pada saat MR = MC,
penentuan harga terbaik dicapai pada saat P > MR dimana
P = ATC, tingkat harga
dan output terbaik
P
> ATC , keuntungan
P
< ATC , kerugian
2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang semua
input dan biaya produksi adalah variabel. Tingkat output terbaik adalah pada
saat P = LMC, skala pabrik yang optimum adalah saat kurva SATC bersinggungan
dengan LAC pada tingkat output terbaiknya. Perusahaan Monopoli dapat menikmati
laba ekonomis dalam jangka panjang, karena dapat menghalangi masuknya pemain
baru keindustri, karenanya perusahaan tidak perlu berproduksi pada titik
terendah LAC
C. OLIGOPOLI
1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
Ekuilibrium pasar tercapai bila
volume output yang ditawarkan seluruh produsen di pasar sama dengan volume
output yang dibutuhkan oleh seluruh konsumen.
2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
Keseimbangan jangka panjang
Pasar Oligopoli dapat menyebabkan efek yang merugikan seperti :
- P > MC dan karenanya terdapat infensiensi alokasi
sumber daya ekonomi ke perusahaan-perusahaan dalam
industri oligopolistik
- Perusahaan-perusahaan Oligopoli biasanya tidak
berproduksi pada titik terendah kurva LAC
- Ketika Oligopoli memproduksi produk yang terdiferensi ,
terlalu banyak biaya yang dibuang untuk iklan dan perubahan model.
D. PASAR MONOPOLISTIK
1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
Keseimbangan jangka pendek pada
pasar Monopolistik hampir sama dengan pasar Monopoli
akan tetapi Kurva D
pada pasar Monopolistik lebih Elastis
2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang, semua
perusahaan Monopolistik hanya mencapai titik impas dan berproduksi pada bagian
kurva LAC yang memiliki kemiringan negatif. Jika perusahaan dalam persaingan Monopolistik
memperoleh laba dalam jangka pendek, akan lebih banyak perusahaanyang akan
masuk ke pasar dalam jangka panjang, sehingga titik
keseimbangan pindah ke titik LAC
DISKRIMINASI HARGA PADA PASAR MONOPOLI
A. PENEGRTIAN
Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang
yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar
alasan yang tidak berkaitan dengan biaya. ( William A. McEACHERN :
2001 : 149 ).
B. TERJADINYA DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga terjadi saat produsen
memberlakukan harga yang sama karena alasan yang tidak ada kaitannya dengan
perbedaan biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga mencerminkan diskriminasi
harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 45 )
Syarat-syarat terjadinya diskriminasi harga :
a. Jika monopolis
mampu memisah-misahkan pasar Apabila monopolis
dapat memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan membeli di pasar
yang memiliki harga rendah, yang lama kelamaan akan menaikkan harga dan menjualnya
di pasar yang memiliki harga tinggi, ysng selanjutnya akan menurunkan harga .
Sehingga harga dalam kedua pasar tersebut menjadi sama.
b. Elastisitas permintaan pada setiap
tingkat harga harus berbeda di antara kedua pasar supaya diskriminasi harga
tersebut mengunt ( Ida Nuraini,SE.,M.si. : 2001 : 97 )
Perusahan monopoli yang ingin
mendapatkan laba maksimun harus menjual barang pada tiap pasar
sesuaidengan MC = MR untuk masing-masing pasar. Praktek ini
dapat menimbulkan berbedanya harga jual di kedua pasar. bila kedua pasar
dapat dipisah-pisahkan ,suatu perusahaan monopoli dapat memaksimumkan labanya
dengan menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda di kedua pasar
tersebut. Jumlah Output yang akan di jual masing-masing pasar ditentukan MC
= MR di masing-masing pasar.Pada gambar terlihat bahwa pasar yang
memiliki permintaan lebih inelastic dikenai harga yang lebih tinggi.Terlihat
juga kurva-kurva MR nya di gambarkan berlawanan arah, tetapi tetap dengan sumbu
vertical yang sama. Anggap bahwa biaya marjinal konstan untuk semua level
output. Perusahaan monopoli yang menginginkan laba maksimum akan menjual output
sebesar Q1 pada pasar pertama. ( saat MC = MR1 ),
dan menjual sebesar Q2 pada pasar kedua ( saat MC = MR2 ),
dengan harga jual masing-masing P1 di pasar 1 dan P2 di
pasar 2.
Terlihat pada
gambaran di atas bahwa konsumen yang mempunyai permintaan yang lebih inelastis
( pasar 1 ) dikenakan harga yang lebih tinggi dari pada pasar yang
permintaannya lebih elastis ( pasar 2 ).Dengan kata lain, perusahaan monopoli
yang melakukan praktek diskriminasi harga akan menetapkan harga yang lebih
tinggi pada pasar yang kurang responsive dari pada pasar yang lebih responsive,
yang dincerminkan oleh elastisitas permintaan di kedua pasar. ( Walter Nicholson :
1999 : 349 ).
Mengapa monopoli melaksanakan
sistem diskriminasi harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari
pada tidak melaksanakan sistem diskriminasi harga ?Karena dengan melaksanakan
sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli :
1. Memperoleh
sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli
pada keadaan-keadaan tersebut. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
2. Pembeli yang berbeda mau membayar jumlah
–jumlah yang berbeda untuk komoditi yang sama. ( KADARIAH : 1994 : 170
).
3. Seorang
pembeli mau membayar jumlah yang berbeda untuk barang yang berbeda dari
komoditi yang sama. . ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
4. Output
dalam diskriminassi harga akan lebih tinggi dari pada tidak melakukan
diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
5. Dalam
sebarang tingkat keluaran tertentu, system diskriminasi harga yang paling
menguntungkan akan memberikan pendapatan total lebih tinggi bagi perusahaan
dari pada tidak melakukan diskriminasi harga yang hanya memaksimalkan laba. (
Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
6. Dapat memperluas pembeli.
7. Dapat menekan biaya ( cost ) per unit untuk
menghasilkan Output.
JENIS-JENIS DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi
harga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga ( Third degree
price discrimination)
Jika monopolist menetapkan adanya 2 harga yang
berbeda pada 2 segmen pasar yang berbeda.Q/t
2.Diskriminasi Harga
Derajat Kedua ( Second degree price discrimination )
Jika
monopolist menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen
pasarnyaan
3.Diskriminasi Harga
Derajat Pertama ( First degree price discrimination )Jika monopolistberhasilmenetapkan
harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.
apa yang dimaksud dengan keseimbangan perusahaan?
BalasHapusBentuk kurva rugi keseimbangan pasar monopolistik jangka pendek
BalasHapusBagus, dapat membantu mahasiswa
BalasHapus