Kamis, 14 Desember 2017

KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, PASAR MONOPOLI, PASAR OLIGOPOLI, DAN PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

A. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 
     1. KESEIMBANGAN JANKA PENDEK            
                 Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variable (VC) adalah sama 
     dengan permintyaan total (TR), atau biaya variabel rata - rata (AVC) sama dengan harga.
     Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum 
     atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss),  

pada diagram di atas menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q*
     
2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG 
               
 Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal. Perusahaan juga dituntut agar tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam produksi. tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk - keluar karena laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat  pengambilan yang sama. Perusahaan juga tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC            
    
Diagram di atas menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga P0 dan jumlah output Q0. diagram ke-dua juga menunjukkan perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC, dan LMC berpotongan disatu titik , yaitu titik E

B. PASAR MONOPOLI
   
1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
               
 Perusahaan Monopoli adalah penentu harga, karna merupakan penjual tunggal produk yang tidak memiliki Subsitusi. Kurva permintaannya (D) adalah memiliki kemiringan negatif. Kurva MR akan berada di bawah kurva D. Tingkat output paling menguntungkan adalah pada saat MR = MC, penentuan harga terbaik dicapai pada saat  P > MR dimana

  P = ATC, tingkat harga  dan output terbaik
           P > ATC , keuntungan                                              
           P < ATC , kerugian
    
  

 2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
                 
Dalam jangka panjang semua input dan biaya produksi adalah variabel. Tingkat output terbaik adalah pada saat P = LMC, skala pabrik yang optimum adalah saat kurva SATC bersinggungan dengan LAC pada tingkat output terbaiknya. Perusahaan Monopoli dapat menikmati laba ekonomis dalam jangka panjang, karena dapat menghalangi masuknya pemain baru keindustri, karenanya perusahaan tidak perlu berproduksi pada titik terendah LAC




C. OLIGOPOLI
   
1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
               
Ekuilibrium pasar tercapai bila volume output yang ditawarkan seluruh produsen di pasar sama dengan volume output yang dibutuhkan oleh seluruh konsumen.
   
2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG

Keseimbangan jangka panjang Pasar Oligopoli dapat menyebabkan efek yang merugikan seperti :  
                 - P > MC dan karenanya terdapat infensiensi alokasi sumber daya ekonomi ke perusahaan-perusahaan dalam industri oligopolistik
                 - Perusahaan-perusahaan Oligopoli biasanya tidak berproduksi pada titik terendah kurva LAC 
                 - Ketika Oligopoli memproduksi produk yang terdiferensi , terlalu banyak biaya yang dibuang untuk iklan dan perubahan model.
   
D. PASAR MONOPOLISTIK
     
1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
                 
Keseimbangan jangka pendek pada pasar Monopolistik hampir sama dengan pasar Monopoli
     akan tetapi Kurva D pada pasar Monopolistik lebih Elastis

     
2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
                 
Dalam jangka panjang, semua perusahaan Monopolistik hanya mencapai titik impas dan berproduksi pada bagian kurva LAC yang memiliki kemiringan negatif. Jika perusahaan dalam persaingan Monopolistik memperoleh laba dalam jangka pendek, akan lebih banyak perusahaanyang akan masuk ke      pasar dalam jangka panjang, sehingga titik keseimbangan pindah ke titik LAC





DISKRIMINASI HARGA PADA PASAR MONOPOLI 

A. PENEGRTIAN
     
     Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya. ( William A. McEACHERN : 2001 : 149 ).

B. TERJADINYA DISKRIMINASI HARGA
     
          Diskriminasi harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang sama karena alasan yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga mencerminkan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 45 )
Syarat-syarat terjadinya diskriminasi harga :
a. Jika monopolis mampu memisah-misahkan pasar Apabila monopolis dapat memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan membeli di pasar yang memiliki harga rendah, yang lama kelamaan akan menaikkan harga dan menjualnya di pasar yang memiliki harga tinggi, ysng selanjutnya akan menurunkan harga . Sehingga harga dalam kedua pasar tersebut menjadi sama.
         b. Elastisitas permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda di antara kedua pasar supaya diskriminasi harga tersebut mengunt  ( Ida Nuraini,SE.,M.si. : 2001 : 97 )
      Perusahan monopoli yang ingin mendapatkan laba maksimun harus menjual barang pada tiap pasar sesuaidengan MC = MR untuk masing-masing pasar. Praktek ini dapat menimbulkan berbedanya harga jual di kedua pasar. bila kedua pasar dapat dipisah-pisahkan ,suatu perusahaan monopoli dapat memaksimumkan labanya dengan menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda di kedua pasar tersebut. Jumlah Output yang akan di jual masing-masing pasar ditentukan MC = MR di masing-masing pasar.Pada gambar terlihat bahwa pasar yang memiliki permintaan lebih inelastic dikenai harga yang lebih tinggi.Terlihat juga kurva-kurva MR nya di gambarkan berlawanan arah, tetapi tetap dengan sumbu vertical yang sama. Anggap bahwa biaya marjinal konstan untuk semua level output. Perusahaan monopoli yang menginginkan laba maksimum akan menjual output sebesar Qpada pasar pertama. ( saat MC = MR1 ), dan menjual sebesar Q2 pada pasar kedua ( saat MC = MR2 ), dengan harga jual masing-masing P1 di pasar 1 dan P2 di pasar 2.
      Terlihat pada gambaran di atas bahwa konsumen yang mempunyai permintaan yang lebih inelastis ( pasar 1 ) dikenakan harga yang lebih tinggi dari pada pasar yang permintaannya lebih elastis ( pasar 2 ).Dengan kata lain, perusahaan monopoli yang melakukan praktek diskriminasi harga akan menetapkan harga yang lebih tinggi pada pasar yang kurang responsive dari pada pasar yang lebih responsive, yang dincerminkan oleh elastisitas permintaan di kedua pasar.  ( Walter Nicholson : 1999 : 349 ).
      Mengapa monopoli melaksanakan sistem diskriminasi harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada tidak melaksanakan sistem diskriminasi harga ?Karena dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli :
1. Memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan tersebut. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
2. Pembeli yang berbeda mau membayar jumlah –jumlah yang berbeda untuk komoditi yang sama. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
3. Seorang pembeli mau membayar jumlah yang berbeda untuk barang yang berbeda dari komoditi yang sama. . ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
4. Output dalam diskriminassi harga akan lebih tinggi dari pada tidak melakukan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
5. Dalam sebarang tingkat keluaran tertentu, system diskriminasi harga yang paling menguntungkan akan memberikan pendapatan total lebih tinggi bagi perusahaan dari pada tidak melakukan diskriminasi harga yang hanya memaksimalkan laba. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
6. Dapat memperluas pembeli.
7. Dapat menekan biaya ( cost ) per unit untuk menghasilkan Output.
    JENIS-JENIS DISKRIMINASI HARGA
    Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
                         1. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga ( Third degree price discrimination)
     Jika monopolist menetapkan adanya 2 harga yang berbeda pada 2 segmen pasar yang berbeda.Q/t
        2.Diskriminasi Harga Derajat Kedua ( Second degree price discrimination )
           Jika monopolist menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen pasarnyaan
        3.Diskriminasi Harga Derajat Pertama ( First degree price discrimination )Jika monopolistberhasilmenetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.